Jam 5 sore aku terbangun karena kaget dengan suara
guntur
yang menggelegar, aku langsung tersadar kalau ternyata diluar hujan dan aku teringat tadi siang aku menjemur pasir untuk kucing yang tadi pagi ku cuci. Begitu aku menuju pintu belakang aku bertemu ayah dan ayah langsung bilang kalo pasir kucing sudah di angkat sama ayah. Oh…syukurlah kalau begitu dalam keadaan masih sempoyongan aku kembali lagi kekamar karena dengan terkejutnya aku bangun seperti tadi nyawaku seolah-olah kembali masuk kedalam ragaku secara paksa. Di kamar aku nggak tidur lagi, hanya rebahan dan melamun. Aku melamunkan arti mimpiku tadi karena selain aku terbangun dengan perasaan kaget, aku juga terbangun dengan perasaan sedih dan gelisah seperti ingin menangis terus tapi tertahan.
Dalam mimpi itu aku sedang berkumpul dengan teman-temanku di suatu tempat yang sangat ramai, seperti mau menonton suatu acara akbar tapi nggak jelas acara apa. Aku bahkan tidak mengenal teman-teman akrabku itu, siapa mereka? Dan mereka teman-temanku dari mana? Yang jelas mereka muda-muda bahkan bisa dibilang masih ABG. Perasaan ku dalam mimpi ku sendiripun nggak enak seperti gelisah dan seperti kehilangan sesuatu. Waktu sedang becanda dengan teman-teman, aku melihat seorang anak kecil, perempuan, memeluk kucing yang mirip dengan kucing ku, Cruel. Aku bingung karena begitu anak kecil itu meletakkan kucing itu, kucing itu langsung berlari kearahku seperti minta di gendong dan di peluk. Ternyata kucing itu memang Cruel ku tersayang, serta merta aku menggendong dan memeluknya. Hatiku terhenyuh, gelisah dan sedih kenapa Cruel tiba-tiba milik orang lain? Tapi aku segera menenangkan diriku dan segera menanyakan pada anak kecil itu, kucing siapa yang dia ajak bermain ini? Anak kecil itu menjelaskan bahwa kucing itu milik kakaknya, kucing itu baru saja dibelinya beberapa saat lalu. Dan aku meminta kepada anak kecil itu untuk menunjukkan dimana kakaknya berada. Dengan keluguannya, anak perempuan itu mengajakku dan Cruel menemui kakaknya yang ternyata juga sedang duduk santai seperti aku dan teman-temanku, hanya saja dia berada di sudut yang terletak tidak terlalu jauh dari tempatku dan teman-temanku. Kakak anak perempuan itu ternyata juga seorang perempuan, melihat aku dan adiknya menuju ke arahnya dia tersenyum dan berdiri seolah-olah menyambut kedatanganku dan adiknya. Begitu aku berada dihadapannya, aku langsung bertanya mengenai Cruel yang baru saja dia beli, Cruel masih manja dalam pelukanku. Aku bertanya berapa dia membeli Cruel dan dia menjawab seharga 150 ribu, dan hatiku mencelos…Cruel?? 150 ribu?? Memangnya penjual itu nggak punya otak apa? Tapi aku tersadar bukan itu masalahnya, lalu aku bertanya lagi darimana kakak anak perempuan itu membelinya dan dia menyebutkan sebuah nama yang aku nggak kenal dan tiba-tiba ada seorang laki-laki yang menimpali dari arah kiriku, bahwa dia, yang menjual Cruel pada kakak anak perempuan itu selalu menyebarkan isu bahwa ada kucing yang hilang dan dari laki-laki itu pula aku tau bahwa yang menjual Cruel itu adalah seorang perempuan. Setelah itu baru aku menjelaskan bahwa Cruel adalah kucingku dan aku meminta kakak anak perempuan itu untuk memperhatikan bagaimana sikap Cruel yang manja kepadaku dan kakak dari anak perempuan itu pun percaya. Tiba-tiba entah datangnya dari mana, ada seorang perempuan memakai blazer, sikapnya seperti seorang investigator dari kepolisian, berbicara padaku dan menanyakan padaku apakah aku kehilangan binatang kesayanganku? Dan aku menjawab ya dan menjelaskan semua kejadian yang aku alami kepada perempuan itu dihadapan kakak anak perempuan dan anak perempuan itu serta laki-laki yang berada disebelah kiriku. Lalu perempuan itupun menjelaskan adanya sindikat penculikan binatang piaraan seraya dia membagikan pamphlet kepada aku, laki-laki disebelahku, dan kakak anak perempuan itu. Dan aku……
Terbangun karena suara
petir
yang menggelegar dan langsung teringat akan pasir kucing yang kujemur tadi. Perasaan sedih pada saat aku sadar bahwa kucingku telah hilang dan telah dijual keorang lain itulah yang terbawa hingga aku terbangun. Dan aku tersadar bahwa mimpiku ini seperti kenyataan yang kualami. Aku nggak sadar kalo orang yang sangat aku sayangi telah hilang dan aku menyadarinya ketika dia telah bersama orang lain. Betapa sakit hatiku ini, perih, sesak dadaku ini, inginnya aku menangis sambil berteriak mencaci maki menumpahkan semua kekesalan hatiku, tapi nggak bisa karena aku tau nggak akan ada gunanya. Tapi dalam mimpi itu Cruel kembali kepadaku. Apa itu artinya orang yang aku cintai itu akan kembali lagi padaku? Apa mungkin? Tapi itu adalah suatu harapan yang aku nggak sanggup lagi mempercayainya. Bukan aku nggak percaya akan suatu keajaiban tapi……aku hanya belajar menerima kenyataan pahit kehidupan.
No comments:
Post a Comment